dari hati yang tidak khusyu, dari hawa nafsu yang tidak pernah kenyang
dan dari doa yang tidak di kabulkan" (HR. Muslim [2722])
Apa dan Bagaimana mengatasinya ?
Mendengar
dokter menyebut Anda menderita placenta previa, apa reaksi Anda?
Terkejut, takut, khawatir…berbagai rasa berkecamuk… Untuk mengatasi
kekhawatiran Anda, artikel berikut ini menjelaskan apa itu placenta previa dan bagaimana mengatasinya…
Placenta previa
pada dasarnya adalah kondisi dimana posisi placenta terlalu dekat atau
bahkan menutupi servik. Plasenta adalah organ vital yang menjadi
jembatan antara ibu dengan bayi dan menyuplai nutrisi melalui tali pusar
janin Anda. Anda mungkin pernah mendengar bahwa plasenta sebenarnya
bisa bergerak, tapi dalam kenyataannya ia tetap berada di tempatnya.
Namun uterus secara perlahan berubah dan mengembang seiring dengan bayi
yang belum lahir, jadi posisi plasenta bisa berubah selama kehamilan.
Dalam kehamilan yang masih muda, placenta previa bukan masalah karena posisinya akan berubah seiring dengan waktu sampai kehamilan masuk usia ke-sembilan. Tetapi jika
diagnosa dokter baru diketahui setelah kehamilan mendekati masa
kelahiran ini berarti “masalah”. Posisi dari plasenta kemudian dicek
melalui USG. Karena itulah pentingnya bagi anda pada masa-masa trimester terakhir kehamilan secara teratur memeriksakan kehamilan.
Jika kondisi placenta previa terus berlangsung sampai saat kandungan semakin tua, dapat
menyebabkan perdarahan dalam trimester ketiga. Bisa juga menyebabkan
kelahiran dini yang membuat bayi lahir prematur. Jika plasenta menutupi
seluruh serviks atau sebagian dari serviks saat Anda akan melahirkan sulit
diharapkan bisa melahirkan dengan normal atau jika terpaksa harus
dengan bedah Caesar. Meskipun ini bukan cara yang ideal, namun yang
paling penting baik Anda maupun bayi dapat terselamatkan.
Jika
usia kehamilan memasuki minggu ke-19 dan memperlihatkan posisi plasenta
di bawah, hanya 10% wanita yang terancam komplikasi sampai menjelang
persalinan. Ini berarti 90% plasenta diharapkan
masih bisa berubah posisinya kearah normal. Perubahan letak plasenta
pada usia kandungan masihmuda ini juga masih mungkin terjadi karena
jumlah cairan ketuban masih banyak dan memungkinkan janin bergerak
memutar ke berbagai arah yang dikehendaki janin. Namun seiring dengan
usia kandungan yang semakin tua, maka biasanya cairan ketuban akan
semakin berkurang sampai menjelang masa persalinan. Nah, pada masa
inilah biasanya placenta previa jadi bermasalah saat janin sudah berubah
posisi namun letak placenta tetap menutupi jalan lahir, sehingga sudah
sulit untuk diharapkan kembali ke letak yang seharusnya. Masalahnya pada
usia kandungan di trimester terakhir, cairan ketuban sudah semakin
sedikit dan besar bayi sudah semakin memenuhi ruang rahim.
Penanganan terhadap plasenta previa tidak sesederhana yang kita kira. Dokter akan memonitor secara teratur dengan USG untuk melihat dimana letak plasenta dan Anda tentu diminta untuk banyak istirahat, Disarankan untuk puasa hubungan seks dan menghindari pekerjaan yang berat-berat. Artinya mintalah pengertian suami untuk ikut membantu pekerjaan rumah. Dalam kasus yang ekstrim, dimana terjadi perdarahan, Anda harus “bedrest”.
Perdarahan
pada placenta previa terjadi karena perubahan pada serviks di akhir
masa kehamilan. Sejalan dengan perubahan pada serviks atau mulai
melebarnya pembuluh darah kemudian pecah dan terjadi perdarahan,
kadang-kadang dengan jumlah yang cukup banyak. Amat penting untuk segera
melaporkan pada dokter yang akan menolong persalinan Anda. Yang
melegakan, kasus semacam ini termasuk jarang terjadi. Kalaupun terpaksa
dilakukan bedah Caesar, kondisi bayi aman-aman saja.
Ada kemungkinan pasca melahirkan ibu yang menderita placenta previa mengalami
perdarahan namun dokter biasanya sudah memperhitungkan tindakan yang
perlu dilakukan. Artinya dokter sudah mengantisipasi kemungkinan yang
akan terjadi dan dokter pasti sudah meminta stafnya untuk siap menangani
Anda.
Mereka yang termasuk berisiko tinggi mengalami placenta
previa adalah yang mengandung bayi kembar, perokok atau yang punya
penyakit berat. Anda juga termasuk yang berisiko tinggi jika sebelumnya
pernah operasi Cesar atau operasi lain yang berkaitan dengan kandungan.
Sebaiknya kemukakan catatan riwayat penyakit anda pada dokter sehingga
selama kehamilan dokter akan selalu siap memonitor kesehatan Anda.
Placenta
previa adalah komplikasi yang terjadi pada kehamilan. Namun sejauh ini
tidak terlalu banyak yang mengalaminya. Penanganannya cukup singkat dan
hampir di setiap kasus, dokter berhasil menyelamatkan ibu dan bayinya
meskipun lebih sering harus dengan bedah Cesar.
Jika
placenta previa tidak dapat kembali ke posisi semula dengan sendirinya,
ada beberapa cara untuk menanganinya. Antara lain dengan “bedrest” dan
kehamilan Anda akan selalu dimonitor melalui USG. Jika mulai terjadi perdarahan yang banyak atau terjadi beberapa kali kontraksi maka Anda harus segera ke rumahsakit karena mungkin saja akan segera melahirkan.
Penanganan placenta previa tergantung pada letaknya
- Complete Previa : jika benar-benar menutupi serviks dan tidak memungkinkan ibu melahirkan dengan normal. Jadi dokter akan memutuskan untuk segera dilakukan bedah Cesar
- Partial Previa : plasenta menutupi sedikit saja serviks, masih dimungkinkan ibu melahirkan dengan cara normal
- Marginal Previa : plasenta berada di tepi serviks namun tidak menutupi jalan lahir.